THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 26 Mei 2009

Love in sciens

Dalam tahap ini, kita belum membicarakan tahap ketertarikan secara spesifik. Namun pada dasarnya hal pertanyaan anda diatas telah dijawab dengan penjelasan mengenai hormon serotonin dan adrenalin, yang ditambah dengan dasar hormon testosteron pada pria. Ketertarikan dipacu karena "Perasaan" akan sesuatu dari orang yang anda suka itu, dan itu dipacu karena adanya adrenalin, begitu juga dengan serotonin yang membantu menimbulkan perasaan "Bahagia" pada saat itu, enaknya ngejar seorang cw, dll membuat anda menjadi lebih menghargainya pada saat mendapatkannya. Dan itu terbukti secara nyata, sebab walaupun anda suka sama Tamara belum tentu anda mau menikah dengan nya, karena 1 dan banyak faktor. Walaupun begitu, ketertarikan secara spesifik juga bisa dijelaskan secara science, berdasarkan sedikit ilmu biologi yang didukung dengan faktor psikologi.
Banyak dari manusia yang mgkn tidak menyadari, sebenarnya indra mereka juga membantu penentuan orang yang mereka inginkan. Disamping dorongan dari hormon kelamin, yang dimana membantu ketertarikan dengan lawan jenis sesuai dengan physical matter, ternyata bau, bentuk, dan suara juga mempengaruhi orang untuk dapat dikatakan "Suka" sama 1 orang. Tidak jarang manusia ada yang "Jadian" karena bau pacarnya secara lgsg maupun tak lgsg mengingatkan dia akan orang tua nya, atau mgkn hal lainnya. Suara juga bisa membantu mempengaruhi. Namun semua hal ini tetap tidak pasti 100% mempengaruhi seseorang, sebab tak jarang juga anda akan menemui pasangan hidup anda tidak 100% sesuai dengan apa yang anda inginkan. Am i right? Haha. Sebab semua itu pada dasarnya adalah kerja hormon, ketertarikan yang terjadi karena adanya hormon Adrenalin, Testosteron, Oksitosin hingga Serotonin dan berbagai hormon lain yang tidak mampu disebutkan 1 per 1.

Wah, ketemu topik susah untuk di komentarin neh ...

Kalo mo ngomongin yang namanya "perasaan", waah, gak akan habis deh ber buku2x, soalnya para ahli pun masih kebingungan dengan hal yg satu ini. Mungkin benar kata Dr. Obscure, bahwa stimulus2x yang diterima oleh indera kita dan diteruskan ke otak dan menjadi salah satu faktor timbulya perasaan cinta. Namun kita tidak boleh lupa, bahwa hewan juga punya indera dan otak, tapi kok mereka gak main perasaan? Nah, inilah keunggulan dari manusia. Hubungan anatara neuron-neuron di otak kita sedemikan rupa kompleks sehingga muncul fenomena2x yang tidak dimiliki oleh hewan: perasaan, ingatan, kreatifitas, dll. 
Kalau masalah hormonnya, saya lebih percaya itu merupakan akibat dari timbulnya perasaan. Seperti kita semua tahu, bahwa seluruh sistem endokrin dikendalikan oleh kelenjar pituari, yg letaknya menempel dengan hipofisis yang merupakan bagian dari otak. Jadi otak yg mengendalikan hormon-hormon tersebut, berdasarkan pada perasaan orang tsb.

Contoh mudah: kalau kita di kejar oleh anjing, indera akan menangkap stimulus dan otak akan memprosesnya sehingga kita merasa takut dan keluar perintah dari otak untuk berlari. Nah, pada proses lari tersebut, otot membutuhkan tenaga dalam jumlah tinggi, jumlah oksigen untuk mengoksidasi energi tidak mencukupi, sehingga dihasilkanlah hormon adrenalin yang akan meningkatkan kecepatan pernapasan dan denyut jantung serta mengakibatkan dilatasi pembuluh darah, sehingga otot bisa mendapatkan oksigen dalam jumlah cukup.

Dalam hal rasa cinta, ini kemungkinan juga terjadi. Indera akan menangkap stimulus2x dari lawan jenis, kemudian otak memproses dan menentukan apakah kita tertarik atau tidak, jatuh cinta atau tidak, etc. Kemudian baru hormon2x dikeluarkan untuk menunjang hasil proses otak tsb.

Sabtu, 16 Mei 2009

wid ur pLend

persahabatan yang dilandasi kesucian mengantarkanmu menjadi seorang dari mereka. Meski engkau ini batu atau pualam, kau akan menjelma menjadi permata ”

.. Jalaludin Rumi ..